Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin meresmikan Gedung Perawatan VIP Rumah Sakit Maranatha di Taman Kopo Indah III, Kabupaten Bandung (Kamis, 7/8/2025).
Beberapa hari sebelumnya, gedung baru kampus pengembangan Universitas Kristen Maranatha di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, dibuka secara simbolis oleh Wakil Bupati Bandung Barat, H. Asep Ismail, M.Si. (Senin, 4/8/2025).
Kedua gedung tersebut merupakan fasilitas terbaru Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha (YPTKM) untuk mendukung pengembangan Universitas Kristen (UK) Maranatha dan Rumah Sakit (RS) Maranatha.
Baca juga → Sejarah Kolaborasi Kesehatan dan Pendidikan di Balik Gedung Leimena
Transformasi RS Maranatha
Menkes mendorong RS Maranatha menjadi contoh rumah sakit yang dikelola secara efisien dan berpihak pada kemanusiaan, khususnya dalam memberikan pelayanan bagi peserta BPJS.
“Saya minta RS Maranatha terus melakukan inovasi. Rumah sakit ini harus berkembang untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Menkes berharap RS Maranatha dan Universitas Kristen Maranatha dapat mencetak tenaga dokter untuk memenuhi tenaga medis di Indonesia yang masih kurang.
Ia juga berpesan agar RS Maranatha dapat melayani sepenuhnya kebutuhan kesehatan masyarakat, terutama layanan BPJS Kesehatan. “Tugas melayani dan mendidik bisa dilakukan oleh Maranatha. Kalau bisa jangan hanya di kota besar, tapi juga kota kecil,” lanjutnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan mengapresiasi peran RS Maranatha dalam mendukung transformasi sistem layanan kesehatan di provinsi ini. Ia menekankan bahwa transformasi bukan hanya soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga pendekatan menyeluruh terhadap pasien.
“Pasien harus dipandang sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya kasus medis, tapi juga secara rohani dan sosial,” kata Erwan.
Pemprov Jawa Barat menyatakan komitmennya dalam memperkuat ekosistem kesehatan melalui regulasi, kemitraan, dan pengembangan SDM.

Rumah Sakit Pendidikan
Peresmian gedung baru juga diikuti perubahan nama RS yang sebelumnya bernama RS Unggul Karsa Medika, bertransformasi menjadi RS Maranatha.
Ketua Umum YPTKM, Orias Petrus Moedak menegaskan bahwa pengembangan Rumah Sakit Maranatha merupakan bagian dari sinergi dua pilar utama Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha, yaitu pendidikan dan kesehatan.
Penambahan gedung baru merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien BPJS Kesehatan, yang jumlahnya mencapai 95 persen. RS Maranatha berkomitmen untuk tidak membeda-bedakan pasien, antara BPJS Kesehatan dan pasien umum atau mandiri.
“Pasien pun diharapkan bertambah. Selain itu juga ikut berkontribusi menghasilkan dokter spesialis. Kita mengarah juga ke sana,” lanjut Orias.
RS Maranatha merupakan rumah sakit pendidikan satelit yang mendukung Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Kolaborasi antara kedua institusi ini akan terus ditingkatkan.
Direktur Utama RS Maranatha, dr. Ferdinan Sutejo, MMR. menyampaikan bahwa RS Maranatha saat ini telah menjadi lokasi praktik klinik bagi lebih dari 3.500 mahasiswa Fakultas Kedokteran sejak 2022.
Kolaborasi ini mencerminkan peran aktif RS dalam mendukung pendidikan kedokteran dan riset akademik di lingkungan universitas.
Baca juga → Perusahaan Tambang & Baterai EV Rekrut SDM Langsung Jemput Lulusan di Kampus Top Bandung
Center of Excellence Bandung Raya
Memperkuat peran dalam dunia pendidikan, YPTKM juga meresmikan penggunaan gedung baru di kawasan Kota Baru Parahyangan (KBP), Bandung Barat (4/8/2025). Gedung ini difungsikan sebagai kampus pengembangan UK Maranatha.
Setelah dibuka secara simbolis oleh Wakil Bupati Bandung Barat, penandatanganan prasasti peresmian dilakukan secara terpisah oleh Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat mengapresiasi kehadiran UK Maranatha, khususnya dengan dua program studi yakni Bioteknologi dan Arsitektur.
“Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik bagi kami di Pemerintahan Bandung Barat, untuk memajukan SDM yang ada di wilayah Bandung Barat,” ucap H. Asep Ismail dalam sambutannya.
“Kabupaten Bandung Barat butuh sumber daya manusia yang andal, sehingga dengan hadirnya UK Maranatha ini, kami merasa terbantu,” lanjutnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyatakan sangat mendukung UK Maranatha membuka kampus di wilayah Bandung Raya selain di Kota Bandung.
“Hadirnya UK Maranatha di KBP ini akan menjadi dasar yang kuat sampai puluhan tahun ke depan, untuk menjadi sebuah benchmarking, bahwa di setiap kawasan harus punya center of excellence,” ujarnya.
“Kami sangat berharap bahwa sinergi antara pemerintahan di Bandung Raya dengan YPTKM akan bisa menjadi salah satu bentuk konkret bagaimana dunia akademik dan dunia pemerintahan dapat saling menguatkan sehingga memberi peluang sebesar-besarnya, sehingga investasi berkembang di kawasan Bandung Raya,” tutur Farhan.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Universitas Kristen Maranatha dengan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan Pemerintah Kota Bandung. Kerja sama yang akan dilaksanakan antara lain adalah dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(am)
foto atas: Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes