Kondisi kesehatan masyarakat khususnya yang berusia lanjut perlu mendapat perhatian dan penanganan. Pernyataan ini diungkapkan oleh Dr. dr. Diana Krisanti Jasaputra, M.Kes. pada acara Seminar Nasional Program Penelitian Kebijakan MBKM dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS (27/12/2021).
Dokter Diana dalam seminar nasional tersebut memaparkan temuan adanya risiko kesehatan pada masyarakat usia lanjut di Desa Indragiri, Rancabali, Ciwidey. Temuan tersebut berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran (FK) Maranatha melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga → Hibah 1,6 Miliar: Kembangkan “Teh Jahe Telang” hingga Bangunan Tahan Gempa
Salah satu risiko kesehatan yang ditemukan adalah hipertensi. Dokter Diana menyebutkan, “Persentase masyarakat yang mengalami hipertensi dan hiperkolesterolemia adalah sebesar 58,97 persen.” Data tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan tekanan darah dan kadar kolesterol 140 orang warga yang dilakukan di lokasi Kantor Desa Indragiri, Kampung Ciparay, dan Kampung Sinumbra.
Peningkatan usia sering dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah. “Data dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa risiko untuk menderita hipertensi pada penderita usia di atas 55 tahun dan pada penderita usia di atas 80 tahun adalah sebesar 93 persen dan 91 persen,” papar dosen sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran UK Maranatha itu.
Gorengan dan Ikan Asin Pemicu Kanker
“Pemeriksaan kadar kolesterol masyarakat Desa Indragiri yang hasilnya menunjukkan peningkatan adalah 82 persen. Hal ini diduga karena masyarakat di sana pada umumnya sehari-hari mengonsumsi makanan yang digoreng,” kata dr. Diana.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa hasil pemeriksaan masyarakat yang menderita hipertensi tanpa hiperkolesterolemia adalah sebanyak 5 orang dari 47 orang yang diperiksa kadar kolesterolnya. Hal ini diduga karena masyarakat sering mengonsumsi ikan asin.
Ia menyarankan, “Konsumsi ikan asin sebaiknya dihindari, karena selain merupakan faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi, juga merupakan faktor risiko terjadinya kanker.”
Risiko Gagal Ginjal Kronik
Keluhan lain yang disampaikan oleh masyarakat setempat adalah nyeri-nyeri pada sendi. Keluhan tersebut disebabkan tingginya kadar asam urat. Hasil pemeriksaan menunjukkan sebanyak 57,31 persen mengalami hiperurisemia. Ini berarti sebanyak 47 orang dari 82 orang yang diperiksa mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Oleh karena itu, dr. Diana menyarankan agar masyarakat setempat mengurangi konsumsi kacang-kacangan dan meningkatkan konsumsi sayur dan buah yang kaya warna. Ia juga mengungkapkan bahaya kadar asam urat yang terlalu tinggi, yaitu merupakan faktor risiko terjadinya kerusakan pada ginjal yang mengarah kepada gagal ginjal kronik.
“Perguruan tinggi perlu mencari solusi misalnya dengan penyuluhan-penyuluhan mengenai makanan sehat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,” ujar dr. Diana menutup presentasi.
Baca juga → Miliaran Rupiah Hibah Kompetisi Kampus Merdeka, Buat Apa?
Paparan data dan laporan hasil pengabdian kepada masyarakat tersebut disampaikan dalam salah satu sesi Seminar Nasional Program Penelitian Kebijakan MBKM dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS Tahun 2021. Seminar nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Kristen Maranatha bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) pada hari Senin, 27 Desember 2021 secara hybrid, yaitu on-site di Holiday Inn, Bandung dan daring melalui platform Zoom.
(am)
ilustrasi foto atas: Sakurai Midori
Konten yang informatif. Kunjungi https://unair.ac.id/